Selasa, 20 April 2010

Taktik Persuasi

Taktik Persuasi

Salah satu strategi persuasi adalah berupaya mencari tahu sesuatu yang telah diyakini dan dapat membujuk komunikan, sekaligus mempengaruhi agar opini “digiring” sesuai dengan keinginan dan tujuan dari komunikasi tersebut, antara lain melalui teknik-teknik atau kiat-kiat tertentu.

a. Teknik “Ya – ya”
Kiat dan teknik persuasi berupaya untuk menggiring audiensi (khalayak) untuk mengatakan “ya” sebagai suatu kesepakatan bersama sesuai dengan keinginan komunikator.

b. Jangan tanya “apabila”, tetapi “yang mana”
Teknik ini untuk memojokkan audiensi yang “keras kepala” agar tidak mempunyai kesempatan untuk memilih jawaban yang selain diinginkan oleh komunikator. Artinya, dengan langsung memojokkan pertanyaan yang menekan tersebut, audiensi yang menghindar diri atau mengelak karena berbeda pendapat bisa segera diketahui jawabannya sesuai dengan yang diinginkan.

c. Menjawab “pertanyaan” dengan melemparkan “pertanyaan”
Model persuasi disini agak kehilangan kontrol atau pegangan dan sebagai komunikator yang menguasai communication skill langsung membimbing kembali diskusi, rapat, atau dialog yang bertele-tele untuk memfokuskan kembali pembicaraan pada tema yang disepakati bersama.

d. Membangun kesepakatan (deal)
Biasanya dalam membicarakan kepentingan orang banyak atau antara perusahaan dengan karyawannya, atasan dengan bawahan, pemimpin dengan pengikutnya, atau komunikator dengan audiensinya dibangun kesepakatan. Biasanya sebelum inti pokok permasalahan diajukan, untuk itu perlu diadakan “kesepakatan bersama”. Artinya, dalam posisi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

e. Dengarkan dahulu pendapat floor kemudian diskusikan
Ini taktik persuasi mencari informasi audiensi yang sebanyak-banyaknya (sounding technique) untuk mencari masukan, baru kemudian diskusikan secara bersama untuk mencapai suatu keputusan.

f. IOU (I owe you)
Taktik persuasi ini sering disebut trade off. Taktik ini menempatkan audiensi sebagai pihak yang merasa mempunyai utang budi. Jadi, dengan cara tersebut audiensi ingin membayar utangnya dengan cara menerima pesan yang ditawarkan oleh pihak komunikator sebagai balasannya. (foto from milist CCI).

Ilmu Persuasi sangat menarik untuk dipelajari, ini adalah seni bagaimana dengan kata-kata bisa mempengarahi kita/orang lain untuk melakukan apa yang kita mau (lihat artikel persuasi sebelumnya). Persuasi mengajarkan kita untuk memahami dan menjadi lebih awas karena seorang yang tahu ilmu persuasi akan mampu membangun kata-kata yang bisa menjadi senjata penghancur masa yang efektif.

Kekuatan kata-kata yang persuasif datang dengan kemampuan untuk mempengaruhi, membentuk emosional, membantuk tindakan yang mengarah pada perubahan sesuai yang diinginkan, di dalamnya diperkuat oleh intensitas dan penekanan yang disuntikkan ke dalam kata-kata tersebut yang sangat potensial untuk menghipnotis kita dalam kondisi sadar.

Teknik persuasi banyak digunakan di dunia marketing, periklanan bahkan pada masa kampanye Capres dan Cawapres sekarang ini, teknik-teknik persuasi dipakai untuk mempengaruhi masa.

Mengenali awal mula seseorang mencoba mempengaruhi (persuasi) kita adalah dengan membangun atensi/perhatian. Mereka menggunakan pembukaan yang kuat untuk membuat orang lain mau mulai mendengarkan mereka. Cara termudah mempengerahi adalah dengan mengetahui minat calon pendengar kemudian memulai membangun komunikasi dari minat tersebut.

Note : Saya memilih artikel ini agar setiap orang bisa mempelajarinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar