Selasa, 20 April 2010

Hubungan Kasih Sayang dengan Arsitektur Otak

Bagaimana hubungan KASIH SAYANG dengan ARSITEKTUR OTAK?

Di bawah ini saya kutip tulisan di buku ”Brain Child”-nya Tony Buzan yang memberikan bukti hubungan tersebut.

Kisah tentang Dua Bayi Kera
Ketika Jeepers dilahirkan di sebuah kebun binatang, ibunya memberikan dia perhatian sebagaimana normalnya seekor ibu kera, membawanya kemanapun dalam gendongannya, merawatnya, ”meninjunya sekali-sekali” ketika dia menjadi pengganggu, berceloteh padanya juga dengannya, dan menyusuinya kapanpun dia menginginkan makanan. Mereka hidup dalam sebuah sangkar yang merupakan sebuah komunitas kera, dan Jeepers dengan cepat berlari-larian gembira bersama bayi-bayi kera lainnya.
Creepers tidak seberuntung itu. Ibunya mati sesaat setelah dia lahir, dan Creepers ditinggal dalam sebuah kandang yang di dalamnya hanya ada beberapa kera laki-laki yang lebih dewasa. Pemiliknya memberinya makan pada waktu-waktu tertentu, tapi tidak ada kera lain yang menimangnya, berceloteh padanya, merawatnya, dan peduli padanya. Dia duduk sendirian sepanjang hari, biasanya diam membisu, tampak sedih.
Kurang lebih setahun setelah kelahirannya, sebuah infeksi menyerang kebun binatang dan Jeepers dan Creepers mati dengan menyedihkan. Seorang psikolog yang menaruh minat pada perilaku kera melakukan otopsi otak kedua kera tersebut. Dia mendapati dengan takjub bahwa:
Jeepers memiliki sistem saraf mental yang berkembang baik, mirip sekali dengan sebatang pohon ek dengan jutaan cabang yang berjalinan dengan rumitnya.
Sistem saraf mental Creepers, sebaliknya, tampak seperti pohon kering. Benar-benar tidak berkembang!

Kasih sayang membuat sistem otak dan tubuh membuka diri, berfungsi dengan baik, menerima, melakukan eksplorasi, dan berkembang.

Jelas sekali, bukti diatas menunjukkan betapa KASIH SAYANG sangat mempengaruhi perkembangan jaringan otak, yang artinya mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak.
JADI…
jika anda merasa belum sepenuhnya mengungkapkan rasa kasih sayang anda terhadap sang buah hati di rumah, JANGAN TUNDA LAGI!
(Sumber : Taufan Surana, Balita Cerdas)

Note: Saya memilih membuat artikel ini agar kita semua tahu bahwa perlakuan kita terhadap seseorang akan membentuk perilaku maupun kecerdasan mereka juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar